Kamis, 02 Februari 2012

LAPORAN KEGIATAN PEMBUATAN TAPE JAGUNG

LAPORAN KEGIATAN MEMBUAT TAPE JAGUNG
Assalamu’alaikum warakhmatullahi wabarakhatuh. Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas praktek biologi untuk membuat suatu produk bioteknologi, yaitu tape, dengan variasi bahan berupa jagung. Terimakasih kami haturkan pula kepada Ibu Rufaida yang telah menginspirasi dan membimbing kami saat kami mengalami masalah selama praktek. Tujuan kami melaksanakan kegiatan ini adalah agar kami memahami benar materi bioteknologi sebagai materi biologi kelas 9 semester kedua ini. Kami, bersama -sama melaksanakan kegiatan tersebut pada Minggu 15 Januari 2012 pada jam 09.00.
Hal yang pertama kami lakukan dalam pembuatan tape adalah mengupas jagung, dan memisahkan butir – butir jagungnya menggunakan pisau. Lalu kami merebus jagung hingga matang, selama kira - kira 30 menit. Setelah itu kami tiriskan jagung di nampan bersih, dan jagung diangin – anginkan sebentar di depan kipas angin. Kemudian jagung itu kami sisihkan, dan kami taburi separuhnya dengan gula, kurang lebih ½ sendok makan tiap kg jagung. Tujuannya adalah agar separuh jagung manis, dan separuh lagi memiliki rasa alami. Setelah rata, kami menaburi semua jagung dengan sedikit ragi (sekitar ½ butir ragi tiap 1 kg jagung) agar jagung berfermentasi sehingga membentuk tape. Kami pun memasukkan jagung yang telah kami taburi gula dan jagung yang tidak, kedalam toples yang berbeda agar tidak bercampur. Lalu, kami menyimpan jagung dalam toples itu selama 3 hari. Setelah 3 hari berlalu, tape pun siap dinikmati. Tekstur dari tape yang kami buat tidak terlalu keras, dan tidak terlalu lunak. Aromanya mirip seperti tape ketan, dan warnanya pun agak pucat. Kegiatan yang kami lakukan sudah benar, tapi ternyata, jagung yang kami pilih hanya memiliki sedikit karbohidrat, sehingga jagung yang tidak kami taburi gula menghasilkan banyak alcohol, dan memiliki rasa yang sangat kecut. Jagung yang kami taburi gula pun juga sedikit kecut karena gula tidak terlalu banyak. Tape jagung yang kekurangan glukosa seperti ini, tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak, karena mengandung banyak alcohol dan memabukkan.
       Demikianlah sekiranya laporan kami mengenai pembuatan tape jagung. Kami sangat bersyukur, karena praktek pembuatan tape jagung yang telah kami lakukan mampu memluaskan wawasan dan inovasi kami. Kami melihat, berkreasi, dan berperan langsung dalam kegiatan tersebut. Pelajaran berharga yang tidak bisa kami dapatkan jika hanya sekedar membaca, ataupun menghafal serangakaian kata dalam materi pembuatan produk bioteknologi dalam buku. Dengan membuat tape jagung secara langsung, kami menjadi lebih mudah mengingat proses – prosesnya. Sehingga kami tidak hanya menghafal, melainkan kami juga memahami tahapan pembuatan tape tersebut.
       Dari kegiatan yang kami lakukan, kami memungut banyak pelajaran. Ternyata, bioteknologi tak hanya sekedar ilmu biologi yang harus dihafal, tetapi biotenologi adalah ilmu yang sangat bermanfaat dan perlu kita kembangkan. Wassalamu’alaikum warakhmatullahi wabarakhatuh.

1 komentar:

  1. waaaah, gak sabar nunggu tape jagungku matang.. baru tadi pagi saya membuat tape jagung untuk eksperimen fermentasi...mudah-mudahan setelah 3 hari tapenya jadi... terima kasih infonya :)

    BalasHapus